Kualitas udara di DKI Jakarta pada Senin pagi dikategorikan sebagai sedang berdasarkan data situs pemantau kualitas udara, IQAir. Indeks Kualitas Udara (AQI) Jakarta pada pukul 05.10 WIB berada pada angka 64 dengan angka partikel halus (particulate matter/PM) 2.5, menjadikan Jakarta berada di peringkat ke-51 untuk kualitas udara terburuk di dunia. Kota dengan kualitas udara terburuk di dunia pada hari yang sama adalah Lahore (Pakistan) dengan AQI 212 diikuti oleh Delhi (India) dengan AQI 199. Chiang Mai (Thailand) menempati urutan ketiga dengan AQI 179, diikuti oleh Hanoi (Vietnam) dengan AQI 177 dan Dhaka (Bangladesh) dengan AQI 173.
Menurut data dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi DKI Jakarta, kualitas udara di dua lokasi dikategorikan sebagai sedang dengan rentang PM2.5 antara 51-100, sementara tiga lokasi lainnya masuk dalam kategori baik dengan rentang PM2.5 antara 0-50. Lokasi-lolasi tersebut antara lain Pasar Minggu dengan AQI 60 di Jakarta Selatan, Cempaka Putih dengan AQI 10 di Jakarta Pusat, Kelapa Gading dengan AQI 12 di Jakarta Utara, Cengkareng dengan AQI 9 di Jakarta Barat, dan Pulogadung dengan AQI 68 di Jakarta Timur. DLH DKI Jakarta merekomendasikan penggunaan masker bagi semua orang yang beraktivitas di luar ruangan di wilayah-wilayah tersebut.
