Conor McGregor, mantan bintang UFC, mengumumkan niatnya untuk mencalonkan diri sebagai presiden Irlandia dalam pemilihan tahun ini. McGregor menjelaskan bahwa ia akan mencalonkan diri sebagai presiden dengan tujuan untuk menentang Pakta Migrasi Uni Eropa, yang menurutnya tidak memperhitungkan suara rakyat Irlandia. Dalam pernyataannya, McGregor berjanji untuk mengajukan RUU ini untuk referendum jika terpilih sebagai presiden. McGregor selama beberapa tahun terakhir telah menjadi tokoh kontroversial, terutama terkait kebijakan imigrasi Irlandia. Dia juga menghadapi kritik dari perdana menteri Irlandia, Micheal Martin, atas pandangannya yang dianggap tidak mewakili suara mayoritas masyarakat Irlandia.
Pada tahun 2023, McGregor menjadi sorotan karena kritiknya terhadap sistem imigrasi Irlandia setelah insiden seorang pria menikam tiga anak dan seorang pekerja perawatan di Dublin. Meskipun memiliki pengikut fanatik, McGregor juga terlibat dalam berbagai kontroversi, termasuk kasus pemerkosaan wanita pada tahun 2018. Meskipun mengajukan banding atas putusan tersebut, McGregor secara terbuka membela diri dengan mengklaim bahwa hubungan itu dilakukan dengan persetujuan kedua belah pihak. Tindakan McGregor dalam mencalonkan diri sebagai presiden Irlandia menimbulkan reaksi beragam dari masyarakat, dengan sebagian mendukungnya sementara yang lain skeptis terhadap tujuannya. Jika terpilih sebagai presiden, McGregor akan memiliki peran penting dalam kebijakan imigrasi dan isu-isu sosial di Irlandia.
