Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami peningkatan status dari Siaga (Level III) menjadi Awas (Level IV) setelah mengalami ledakan beruntun. Ledakan terjadi pada Kamis (20/3) malam dan Jumat (21/3) dini hari. Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto, mengonfirmasi status tersebut dan meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat.
Dampak dari erupsi tersebut, 2 orang mengalami luka bakar karena sedang berada di kebun saat letusan terjadi. Masyarakat di tempat pengungsian tetap disiplin dan tidak kembali ke rumah masing-masing. Pemerintah telah mengimbau agar orang tidak beraktivitas dalam radius 7 km dan 8 km dari pusat erupsi.
Selain itu, potensi banjir lahar hujan juga menjadi perhatian pemerintah terutama di daerah-daerah tertentu. Pemerintah telah melakukan rapat koordinasi untuk membahas langkah-langkah percepatan pembangunan hunian sementara dan hunian tetap, serta fasilitas pendukung bagi warga yang masih mengungsi sejak erupsi November 2024.
Dalam rapat tersebut, kesepakatan dibuat untuk membangun huntara baru dan memberikan dana tunggu hunian bagi pengungsi yang tidak ingin tinggal di huntara. Pembangunan hunian sementara juga telah berjalan dengan sejumlah unit huntara yang sudah terbangun dan ditempati oleh warga yang terdampak erupsi. Ini adalah upaya pemerintah untuk membantu pengungsi agar tidak terus menerus tinggal di tempat pengungsian.