Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa stok liquefied petroleum gas (LPG) khususnya di wilayah Kalimantan saat ini masih terhitung rendah yakni cukup hingga 6 hari ke depan. Bahlil menyebutkan bahwa ketersediaan LPG di Kalimantan terbatas karena fasilitas penyimpanan LPG di wilayah tersebut masih belum memadai. Namun, hal ini tidak dianggap sebagai masalah besar karena pasokan LPG untuk Kalimantan berasal dari Jawa yang secara geografis lebih dekat.
Untuk mengatasi rendahnya stok LPG, Bahlil mengatakan bahwa pihaknya sedang membangun kapasitas penyimpanan LPG yang lebih besar di Kalimantan. Saat ini, kapasitas penyimpanan LPG di Kalimantan masih sekitar 16 ribu ton, namun akan ditingkatkan menjadi lebih besar di masa depan. Meskipun pasokan LPG 3 kg di Kalimantan aman hingga 6 hari ke depan, Bahlil menegaskan bahwa pasokan LPG di Jawa lebih aman, mencapai 18 hari.
Selain itu, Bahlil juga menyoroti perbedaan kondisi penyaluran LPG 3 kg di Kalimantan dan Jawa. Menurutnya, tingkat penyalahgunaan LPG di Kalimantan lebih rendah dibandingkan di Jawa, terutama dari segi oplosan, penyaluran, dan harga eceran tertinggi (HET) LPG 3 kg. Bahlil berharap bahwa subsidi LPG yang diberikan oleh negara dapat tepat sasaran dan memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat.
Dengan adanya upaya peningkatan kapasitas penyimpanan LPG dan perhatian terhadap penyaluran LPG yang efisien, diharapkan pasokan LPG di Kalimantan dapat terjaga dengan baik dan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat. Selain itu, perbedaan kondisi antara Kalimantan dan Jawa dalam hal penyaluran LPG juga menjadi perhatian utama pemerintah untuk menjaga keseimbangan dan keberlangsungan distribusi LPG secara merata dan efisien.
