Konflik Terbaru: Negara Bukan AS sebagai Musuh Utama Rusia

by -15 Views

Hubungan antara Moskow dan London kembali memanas setelah Rusia mengusir dua diplomat Inggris sebagai respons terhadap tuduhan spionase dan provokasi perang di Ukraina. Dalam sejarah, kedua negara telah bersitegang berkali-kali, terutama sejak perang di Ukraina yang berlangsung sejak 2022. Hubungan semakin memburuk, dengan Rusia menyebut London sebagai ancaman utama dan Inggris disebut sebagai kekuatan penghasut di Barat.

Pejabat Rusia menuding Inggris sebagai provokator utama perang dan kekacauan, terutama dalam konflik Rusia-Ukraina. Mereka juga menilai Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, dan langkah-langkah Inggris sebagai penghambat perdamaian dan rekonsiliasi antara Rusia dan Ukraina yang diinisiasi oleh Presiden Trump. Konflik antara kedua negara semakin memanas dengan saling pengusiran diplomat dan pembekuan aset, serta penurunan perdagangan yang drastis.

Pertanyaan pun muncul mengenai masa depan hubungan Inggris-Rusia, dengan sentimen anti-Inggris yang semakin meningkat di Rusia. Retorika yang muncul di media Rusia menunjukkan bahwa London dianggap sebagai ancaman, menggambarkan ketegangan yang semakin dalam antara kedua negara. Di sisi lain, perdebatan tariff antara AS dan Eropa juga memunculkan ancaman balasan, menandakan situasi politik global yang semakin tegang. Dengan kondisi tersebut, prospek perbaikan hubungan London dan Moskow semakin buram.

Source link