Pemerintah Indonesia berencana untuk membangun pabrik pengolahan atau kilang minyak dengan kapasitas 1 juta barel per hari. Dalam Rapat Terbatas dengan Presiden Prabowo Subianto, Menteri Investasi, Bahlil mengumumkan bahwa kilang tersebut akan dibangun di beberapa lokasi di Jawa, Sulawesi, Maluku, dan Papua. Ini dilakukan sebagai upaya untuk mendistribusikan proyek tersebut secara merata ke berbagai wilayah.
Selain kilang minyak, pemerintah juga berencana untuk membangun penyimpanan minyak dengan kapasitas yang sama. Selain itu, proyek gasifikasi batu bara menjadi Dimethyl Ether (DME) akan dimulai sebagai pengganti gas LPG. Proyek ini direncanakan akan dilakukan di sektor perikanan, perhutanan, dan perkebunan.
Pemerintah juga berkomitmen untuk tidak lagi bergantung pada investor asing dalam pembangunan industri DME. Proyek ini akan dibiayai oleh sumber daya dan modal domestik. Nilai investasi proyek DME diperkirakan mencapai US$ 11 miliar atau sekitar Rp 180 triliun. Selain itu, pemerintah juga akan terus mendorong hilirisasi komoditas seperti bauksit, nikel, timah, dan pasir kuarsa yang dapat diolah menjadi panel surya. Pasir kuarsa diharapkan dapat menjadi potensi keunggulan komparatif bagi Indonesia di masa depan.