Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengungkapkan alasan kegagalan program food estate, yaitu kurangnya penerapan teknologi dalam pengelolaannya. Tanpa teknologi yang massif, program food estate diyakini tidak akan berhasil dalam waktu yang lama. Untuk mengatasi masalah ini, Amran mendorong kalangan pengusaha yang tergabung dalam Kadin untuk berinvestasi dalam teknologi pertanian. Pemerintah telah menyediakan alat dan mesin pertanian (alsintan) dengan anggaran triliunan rupiah untuk digunakan oleh petani milenial. Penggunaan petani milenial diharapkan dapat menarik generasi muda untuk berkecimpung dalam sektor pertanian dengan pendapatan yang menjanjikan. Meskipun proyek food estate sudah dimulai sejak era pemerintahan Presiden Soeharto, namun banyak proyek serupa yang dianggap gagal dan hanya meninggalkan lahan yang tidak produktif. Kritik juga sering muncul terhadap proyek food estate di era Presiden Joko Widodo, namun Amran menegaskan bahwa food estate bukanlah proyek instan. Kesimpulannya, penerapan teknologi yang lebih masif serta keterlibatan petani milenial yang terampil diharapkan dapat menjadi kunci keberhasilan program food estate ke depan.
Bongkar Borok Food Estate: Amran Ungkap Gagalnya
