Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menegaskan bahwa pembangunan tempat berhenti sementara (lay bay) di Stasiun MRT Lebak Bulus bertujuan untuk mengurangi kemacetan. Hal ini dikatakan oleh Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo, sebagai upaya untuk mengatur alur drop off penumpang dan mencegah penumpukan yang dapat menyebabkan kemacetan.
Penjelasan tersebut terkait dengan insiden Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, yang diduga parkir sembarangan di area Stasiun MRT Lebak Bulus. Syafrin mengungkapkan bahwa pada pagi Selasa, terjadi antrean di Stasiun MRT Lebak Bulus yang menyebabkan volume kendaraan padat di area lay bay. Rano pun turun lebih cepat dari mobilnya karena antrean panjang yang sudah terjadi sebelumnya.
Ditegaskan bahwa tidak ada pengkondisian untuk mengosongkan jalur antrean. Oleh karena itu, di kondisi sibuk seperti pagi dan sore hari, lay bay berpotensi mengalami kelebihan kapasitas karena volume kendaraan yang berlebih atau berhenti cukup lama yang memicu antrean panjang. Meski begitu, Syafrin menjamin akan terus berkoordinasi untuk menjaga kenyamanan publik dalam kegiatan pengawalan di tempat umum.