Brand mobil China semakin banyak yang masuk ke Indonesia belakangan ini, seperti Xpeng. Meskipun penjualan mobil nasional sedang menurun, investor China melihat potensi besar di Indonesia dengan populasi lebih dari 280 juta jiwa dan rasio kepemilikan mobil yang masih rendah. Hanya ada sekitar 99 mobil per 1.000 penduduk, jauh di bawah negara seperti Malaysia atau Thailand.
Dalam situasi pasar yang lesu, produsen mobil China melihat kesempatan untuk menanamkan brand awareness sebelum pasar pulih atau berkembang pesat. Berbagai brand China, seperti Wuling, BYD, Chery, Neta, GAC Aion, dan Geely, masuk ke pasar Indonesia dengan strategi menawarkan mobil elektrik dengan harga yang lebih terjangkau dibandingkan pesaing dari Jepang atau Eropa.
Konsumen Indonesia, terutama kelas menengah, mencari kendaraan ramah lingkungan yang juga terjangkau. Produsen mobil China mengisi celah ini dengan menawarkan mobil dengan fitur canggih, desain menarik, dan harga terjangkau. Mereka juga menjadikan Indonesia sebagai bagian dari strategi global mereka untuk menjadi pemimpin ekspor mobil dunia.
Dengan upaya ekspansi ke berbagai negara, termasuk Indonesia, China berusaha untuk diversifikasi pasar dan menjaga pertumbuhan dalam industri otomotif. Meskipun saat ini ekonomi sedang stagnan, konsumen tetap mencari opsi yang murah namun berkualitas dan fungsional, yang berhasil dieksploitasi dengan baik oleh brand mobil China.