Profil Japto Soerjosoemarno: Tokoh Pemuda Pancasila Dipanggil KPK

by -58 Views

Japto Soerjosoemarno, seorang tokoh pemuda Indonesia, saat ini menjadi sorotan setelah rumahnya digeledah oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Penyelidikan ini terkait dengan kasus dugaan korupsi dan penerimaan gratifikasi yang melibatkan mantan Bupati Kutai Kartanegara, Rita Widyasari. Dalam penggeledahan tersebut, KPK menyita berbagai barang bukti termasuk 11 kendaraan roda empat, uang rupiah dan valas, serta dokumen elektronik.

Pada tanggal 26 Februari, Japto memenuhi panggilan KPK untuk memberikan kesaksiannya. Ia tiba di Gedung Merah Putih KPK dengan didampingi oleh empat penasihat hukumnya. Profil Japto mencatat bahwa dia lahir pada 16 Desember 1949 dan terkenal sebagai tokoh pemuda dalam organisasi Pemuda Pancasila. Ia merupakan anak dari Mayor Jenderal (Purn.) Ir. Kanjeng Pangeran Haryo Soetarjo Soerjosoemarno dan Dolly Zegerius, serta adik dari Marini Soerjosoemarno.

Japto juga memiliki karir panjang dalam Pemuda Pancasila, menjabat sebagai Ketua Umum Majelis Pimpinan Nasional (MPN) Pemuda Pancasila sejak tahun 1981. Selain itu, ia terlibat dalam berbagai organisasi lain seperti Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan dan Putra-Putri ABRI (FKPPI).

Selama berkarir politiknya, Japto mendirikan Partai Patriot Pancasila dan kemudian Partai Patriot. Ia pernah menjabat sebagai Direktur Utama TPI (Televisi Pendidikan Indonesia) dan Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Golf Indonesia (PGI). Pada Pemilihan Presiden 2024, Japto bergabung dalam Timnas AMIN sebagai Wakil Ketua Dewan Penasihat untuk mendukung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.

Selain aktivitas politik, Japto juga terlibat dalam World Wildlife Fund (WWF) untuk pelestarian satwa. Namun, ia juga dikenal sebagai pecinta berburu dan golf. Meskipun memiliki kesibukan yang padat, Japto justru berhasil mempertahankan keberhasilannya dalam berbagai organisasi. Dengan sosok yang multifaset ini, Japto Soerjosoemarno terus melanjutkan perjalanannya yang unik dalam dunia politik dan masyarakat Indonesia.

Source link