Pada saat Menteri Koordinator Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra mengungkapkan Indonesia hampir menjadi “Macan Asia” pada tahun 1997. Hal ini terkait dengan rencana Presiden Prabowo Subianto untuk menghentikan ekspor bahan mentah dan mendorong Indonesia menjadi negara industri. Menurut Yusril, saat itu Indonesia telah maju dalam bidang komputerisasi, pembuatan pesawat terbang, dan rudal. Namun, keadaan berubah ketika ekonomi Indonesia mengalami turbulensi, membuat Indonesia tetap menjadi pengekspor bahan mentah murah. Presiden Prabowo Subianto diapresiasi atas keberaniannya dalam pengambilan keputusan, termasuk kebijakan penghematan anggaran.
Yusril juga mengomentari narasi “Indonesia Gelap” dan tagar #KaburAjaDulu yang sedang berkembang. Meskipun beberapa orang pesimis terhadap masa depan Indonesia, Yusril yakin bahwa Indonesia akan berkembang menjadi negara maju. Dia bahkan optimis bahwa posisi Jepang akan tergantikan oleh Indonesia sebagai negara maju di Asia. Menurutnya, teknologi Jepang stagnan dan populasi menua tanpa regenerasi yang cukup, sementara ekonomi mereka berjalan konservatif. Oleh karena itu, Indonesia diprediksi akan memiliki peran besar di dunia dalam waktu yang tidak lama.
Yusril melihat bahwa negara maju saat ini mengalami penurunan posisi, dengan India dan Indonesia akan menggantikan peran negara-negara seperti Jepang. Dia merujuk pada hasil analisis para pakar tentang perkembangan negara dalam 5 hingga 10 tahun ke depan. Semua itu menunjukkan bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi kekuatan global yang signifikan.