Kebijakan Trump: Kutukan & Stagflasi di Amerika

by -18 Views

Inflasi yang membandel dan kebijakan perdagangan garis keras Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah memicu kembali ketakutan akan stagflasi, yakni pertumbuhan yang lamban dan inflasi yang menggila. Potensi kembalinya stagflasi telah menjadi perhatian karena kebijakan yang merugikan permintaan konsumen, sementara tingkat inflasi terus meningkat. Data pemerintah menunjukkan harga konsumen naik pada Januari pada laju bulanan tercepat, meningkatkan tingkat inflasi tahunan hingga 3%. Tarif Trump juga dapat memperlambat ekonomi dengan menjadi pajak bagi konsumen dan membebani laba serta pertumbuhan ekonomi. Investor mulai memperkirakan stagflasi sebagai ancaman serius, sementara masih tetap optimis terhadap saham. Meskipun dampak tarif terhadap pertumbuhan ekonomi dianggap sementara, di masa depan dapat mendorong pertumbuhan industri secara global. Berbagai rencana tarif baru yang diumumkan oleh Trump juga menimbulkan kekhawatiran terhadap risiko stagflasi yang lebih nyata. Faktor-faktor ini berpotensi merubah landscape ekonomi dan pasar keuangan.