Inklusivitas Pada PIK2: Penemuan dan Wawasan Menjanjikan

by -40 Views

Pemerintah Indonesia tengah mendorong kehidupan yang lebih inklusif sebagai bagian dari upaya mencapai target sebagai negara maju dan berpendapatan per kapita tinggi pada tahun 2045. Target menuju Indonesia Emas ini memerlukan dukungan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan yang adaptif terhadap perkembangan yang terjadi. Salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan pembangunan kawasan inklusif, seperti Taman Bhineka yang akan menjadi kawasan multikultural dan multireligi.

Taman Bhineka, dengan luas 54 hektare, akan menjadi kawasan yang melestarikan kebudayaan Indonesia dan mencerminkan keberagaman tanah air. Dalam kawasan ini akan hadir Masjid Agung yang terinspirasi dari masjid-masjid terkenal dunia seperti Blue Mosque dan Hagia Sophia di Turki. Masjid ini tidak hanya mengusung konsep tradisional dan kultural dalam desainnya tetapi juga dilengkapi dengan fasilitas eksklusif seperti aula utama, outdoor corridor, mezzanine, dan ruang kelas untuk hafiz Quran.

Selain Masjid Agung, Taman Bhineka juga akan memiliki Gereja Katolik dan Cin Te Yen, menjadikannya kawasan yang mendukung multikultural dan multireligi. Kawasan ini juga diakses dengan mudah melalui transportasi umum seperti Trans Jakarta dengan biaya yang terjangkau. Kawasan ini merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) “Tropical Coastland” yang didesain sebagai destinasi pariwisata baru yang berbasis hijau dengan Kawasan Wisata Mangrove sebagai salah satu fitur unggulannya.

Selain Taman Bhineka, PIK2 juga memiliki Pantai Pasir Putih yang menjadi destinasi wisata inklusif di pinggiran Jakarta. Pantai ini menyediakan beragam fasilitas modern yang dapat dinikmati oleh semua kalangan tanpa biaya tambahan. Langkah-langkah ini menunjukkan komitmen PIK2 dalam mewujudkan pariwisata yang berkelanjutan dan ramah bagi semua.