Lagi Tren di RI: Bos Buruh Ungkap Hal Tak Terduga

by -36 Views

Bos buruh memberikan tanggapannya terkait fenomena yang sedang ramai diperbincangkan di media sosial, yaitu tagar #kaburajadulu. Menurut Presiden Komite Eksekutif Partai Buruh, Said Iqbal, viralnya tagar Kabur Aja Dulu mencerminkan kekecewaan masyarakat, terutama generasi muda, terhadap upaya pemerintah dalam menangani lapangan kerja dan kondisi perekonomian. Masyarakat merasa tidak puas dengan penyelenggaraan lapangan kerja oleh pemerintah, terutama karena setelah membayar pajak mereka masih kesulitan mencari pekerjaan. Said menekankan pentingnya negara menyediakan lapangan kerja yang berkualitas, seperti yang dilakukan di negara lain, untuk mengurangi anggaran dan asuransi pengangguran.

Dalam konferensi pers Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II Partai Buruh, Said juga menyoroti perlunya bursa tenaga kerja dan aplikasi khusus untuk mempermudah akses informasi pekerjaan. Ia menekankan bahwa jika negara mampu menyediakan lapangan kerja yang cukup, maka pengangguran dapat dikurangi sehingga tidak memberatkan APBN. Said juga menyampaikan bahwa tagar Kabur Aja Dulu merupakan bentuk protes generasi muda terhadap ketidakadilan dalam dunia kerja, terutama setelah mengeluarkan biaya mahal untuk pendidikan tinggi namun kesulitan mendapatkan pekerjaan yang layak.

Ditambahkan oleh Said, situasi di beberapa negara saat ini mengalami kekurangan tenaga kerja, sehingga banyak kaum muda yang memilih untuk mencari pekerjaan di luar negeri. Ia mencontohkan negara-negara seperti Malaysia, Singapura, Jepang, Korea Selatan, Eropa, dan Amerika yang memberikan kesempatan kerja lebih besar dan upah yang lebih tinggi. Fenomena #KaburAjaDulu tidak hanya mencerminkan aspirasi generasi muda terhadap kesempatan kerja yang adil, tetapi juga sebagai bentuk perlawanan terhadap ketidakpuasan terhadap kondisi ekonomi dan sosial.