Kontroversi Filipina: Eks Presiden Ancam Bunuh Anggota DPR dengan Bom

by -53 Views

Politik Filipina terus mengalami gejolak, terutama dengan usulan kontroversial dari mantan presiden Rodrigo Duterte. Duterte baru-baru ini mengusulkan penggunaan bom untuk membunuh senator di Filipina guna memberikan ruang di Senat. Dalam kampanye umum, Duterte menyatakan keinginannya untuk mengurangi jumlah senator yang dianggapnya terlalu banyak dengan cara tersebut.

Pernyataan kontroversial Duterte ini datang setelah putrinya, Wakil Presiden Sara Duterte, dihadapkan pada kemungkinan pemakzulan oleh Senat Filipina. Tanggal persidangan Sara Duterte belum ditentukan, namun penentuannya bisa memengaruhi masa depan politiknya. Sebagai presiden hingga tahun 2022, Duterte dikenal dengan kebijakan kerasnya terkait perang narkoba yang menewaskan ribuan orang.

Duterte juga mencuatkan tuduhan terhadap Presiden Marcos terkait penggunaan narkoba ilegal. Aliansi politik antara keluarga Duterte dan Marcos Jr yang pernah berjalan baik mulai retak setelah tuduhan penyalahgunaan dana. Pada Rabu, Biro Investigasi Nasional Filipina merekomendasikan tuntutan pidana terhadap Wakil Presiden Sara Duterte atas dugaan ancaman pembunuhan terhadap Marcos Jr.

Dengan dinamika politik yang terus berkembang, karier politik Duterte dan keluarganya berada di persimpangan yang menentukan. Semua mata tertuju pada perubahan politik di Filipina dan bagaimana pengaruh Duterte masih akan terasa dalam beberapa tahun ke depan. Selain itu, investigasi internasional terkait perang narkoba Duterte juga menjadi sorotan penting dalam arena politik global.