Mendeteksi Ancaman Kemendag terhadap Industri Mebel-Kerajinan RI

by -51 Views

Industri furnitur dan kerajinan Indonesia dihadapkan pada tekanan global yang besar, terutama setelah Presiden Donald Trump dilantik dan mengimplementasikan kebijakan tarif tinggi terhadap produk impor Amerika Serikat. Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, Fajarini Puntodewi, menyatakan kekhawatiran bahwa produk Indonesia akan mengalami kesulitan dalam memasuki pasar AS akibat kebijakan tersebut. Terutama karena sebagian besar ekspor furnitur dan kerajinan Indonesia menuju AS, melebihi negara lain di dunia.

Dalam situasi permintaan dunia yang masih tinggi terhadap furniture dan kerajinan, dengan tren permintaan yang terus berkembang positif sebesar 15,09%, Indonesia memiliki potensi besar dengan bahan baku yang melimpah. Adie Rochmanto, Staf Ahli Bidang Penguatan Kemampuan Industri Dalam Negeri Kementerian Perindustrian, menunjukkan bahwa negara lain seperti China dan Jerman telah berhasil maju dalam industri furnitur dan kerajinan.

Indonesia perlu memperbaiki industri dalam negeri agar dapat bersaing di pasar global, terutama dengan potensi yang dimilikinya. Adie memberikan contoh bahwa China menggunakan berbagai bagian bambu untuk berbagai keperluan, sedangkan Jerman yang tidak memiliki rotan menjadi pusat rotan dunia. Ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki peluang besar untuk meningkatkan kehadiran global dalam industri furnitur dan kerajinan. Semua pihak perlu bekerja sama untuk mengoptimalkan potensi yang dimiliki Indonesia.