Pemain Heritage dalam IBL: Penjelasan & Contoh

by -41 Views

Indonesian Basketball League (IBL) memiliki beberapa kategori pemain berdasarkan status kewarganegaraan dan keturunan, salah satunya adalah pemain heritage. Pemain heritage merupakan pemain yang memiliki kewarganegaraan selain Indonesia tetapi memiliki garis keturunan Indonesia dari keluarganya. Status ini diberikan kepada pemain yang memiliki hubungan darah hingga dua tingkat, yaitu dari ayah, ibu, kakek, atau nenek yang berkewarganegaraan Indonesia.

Agar dapat dikategorikan sebagai pemain heritage, seorang pemain harus memiliki dokumen sah yang membuktikan garis keturunannya. Dokumen tersebut bisa berupa akta kelahiran, paspor, KTP, Kartu Keluarga dari orang tua atau kakek-nenek, dan bukti hubungan keluarga yang sah. Selain dokumen keturunan, pemain heritage juga harus memenuhi persyaratan administratif lainnya, seperti visa, Kartu Izin Tinggal Terbatas (KITAS), dan Letter of Clearance (LOC) dari FIBA.

Pemain heritage memiliki keistimewaan dalam regulasi IBL, karena mereka dapat bermain bersama pemain asing dalam satu tim. Meskipun demikian, mengingat jumlah pemain lokal naturalisasi dan heritage yang terbatas, liga tidak mewajibkan setiap klub untuk memiliki pemain dengan status tersebut.

Pada musim 2025, terdapat lima pemain heritage yang berpartisipasi di IBL, yaitu: Devon Doekele Van Oostrum (Rans Simba Bogor), Anthony Metten (Kesatria Bengawan Solo), Reo Sakai (Bali United Basketball Club), Xavier Ford (Borneo Hornbills), dan Frank Victor Johnson (Pacific Caesar Surabaya). Hadirnya pemain heritage membuat kompetisi IBL semakin kompetitif dan menarik untuk disaksikan. Kehadiran mereka memberikan warna baru dalam persaingan liga karena mereka memiliki pengalaman dan kemampuan bermain di level internasional.

Pemain heritage memiliki kontribusi besar dalam perkembangan IBL, baik dari segi kualitas permainan maupun daya tarik liga bagi penggemar basket di Indonesia. Ini membuktikan bahwa pemain heritage tidak hanya memberikan variasi dalam strategi permainan tim, tetapi juga menjadikan kompetisi lebih menarik dan berkualitas.