Program makan siang gratis telah menjadi program yang dilakukan oleh India sejak tahun 1995 melalui Program Nasional Dukungan Gizi untuk Pendidikan Dasar (The National Programme of Nutritional Support to Primary Education/NP-NSPE) yang dikenal sebagai Mid-Day Meal Scheme (MDMS). Program ini dianggap sebagai program pemberian makanan sekolah terbesar di dunia yang mencakup lebih dari 125 juta anak berusia 6-14 tahun. India telah mengalokasikan dana sebesar INR 11.600 crore atau sekitar US$1,4 miliar (Rp21,45 triliun) untuk periode 2023-2024 dalam rangka mendukung MDMS, yang sekarang berganti nama menjadi PM-POSHAN (POshan SHAkti Nirman).
Dalam sebuah taklimat media bersama Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar, beliau menjelaskan pentingnya program tersebut bagi India dan mengaitkannya dengan komitmen global Sustainable Development Goals (SDGs) yang mencakup 17 tujuan untuk tahun 2030. Jaishankar menekankan bahwa program makan siang gratis dapat meningkatkan kehadiran di sekolah, kesehatan, dan menciptakan lapangan kerja.
Selain itu, Amitabh Kant, G20 Sherpa dari Pemerintah India, juga mengungkapkan tujuan dari program makan gratis untuk memastikan tidak ada lagi masyarakat yang kelaparan di India. Program ini juga diintegrasikan dengan program lain seperti penyediaan perumahan, akses kelistrikan, dan pemberian beras gratis. Sebanyak 250 juta orang berhasil ditingkatkan dari garis kemiskinan dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir.
Pemerintah Indonesia juga telah meluncurkan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Januari 2025, yang telah menyasar sekitar 650 ribu anak sekolah di 31 provinsi. Presiden Prabowo Subianto menyampaikan apresiasi kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan program ini dengan target untuk mencapai 3 juta anak pada Januari hingga April 2025 dan seluruh anak Indonesia dapat menerima makanan bergizi pada akhir tahun 2025.