Alasan Sejarah Sistem Setir Kanan di {Negara} dan Potensi Modern

by -54 Views

Sistem kemudi kendaraan bermotor dapat dibedakan menjadi dua jenis utama: setir kanan (right-hand drive/RHD) dan stir kiri (left-hand drive/LHD). Penentuan posisi kemudi ini berkaitan erat dengan arah lalu lintas suatu negara, apakah lalu lintas berada di sisi kiri atau kanan jalan. Negara-negara yang menggunakan sistem stir kanan mengharuskan lalu lintas untuk berjalan di sisi kiri jalan. Artikel ini akan membahas negara-negara yang menerapkan sistem stir kanan serta beberapa alasan sejarah di balik penggunaan sistem ini.

Penggunaan sistem stir kanan di beberapa negara memiliki latar belakang historis yang berkaitan dengan kebiasaan dan aturan lalu lintas pada masa lalu. Beberapa ahli sejarah berpendapat bahwa pada zaman dahulu, pejalan kaki atau penunggang kuda lebih memilih sisi kiri jalan untuk melindungi diri dari bahaya, mengingat sebagian besar orang adalah pengguna tangan kanan. Selain alasan sejarah, faktor praktis juga mempengaruhi penggunaan sistem ini. Negara-negara yang merupakan bekas koloni Inggris cenderung mempertahankan sistem lalu lintas kiri (stir kanan) sebagai warisan kolonial.

Daftar negara yang menggunakan sistem stir kanan dan lalu lintas berada di sisi kiri jalan mencakup negara-negara di Asia, Oseania, Afrika, Eropa, Karibia, dan Amerika Selatan. Beberapa negara mempertahankan sistem stir kanan karena konsistensi dan kepraktisan, mengingat sistem jalan raya, marka jalan, rambu lalu lintas, serta infrastruktur lainnya telah disesuaikan dengan lalu lintas kiri. Meskipun terdapat beberapa keuntungan dari sistem stir kanan, transisi ke sistem stir kiri memerlukan investasi besar dan upaya yang kompleks. Kesadaran dan pemahaman terhadap perbedaan sistem kemudi ini dapat membantu meningkatkan keselamatan dan kenyamanan bagi pengemudi lintas negara.