Beberapa kota di wilayah Asia Tenggara masuk dalam daftar kota paling berpolusi di dunia, menurut laporan IQAir. Hanoi, ibu kota Vietnam, tercatat sebagai kota paling berpolusi di ASEAN dan berada di peringkat keenam secara global dengan skor 171 menandakan kualitas udara yang tidak sehat. Sementara Bangkok menempati peringkat kesembilan di dunia dengan kabut asap yang menyelimuti kota tersebut, menyebabkan penderitaan bagi warga terutama bagi para pekerja yang banyak beraktivitas di luar ruangan. Polusi udara di Bangkok disebabkan oleh pembakaran lahan, polusi industri, dan lalu lintas yang padat.
Upaya dilakukan pemerintah Thailand untuk mengurangi polusi udara, di antaranya dengan memberlakukan transportasi umum gratis selama seminggu dan menutup 300 sekolah. Perdana Menteri Thailand, Paetongtarn Shinawatra, juga mengimbau perusahaan dan lembaga pemerintah untuk memungkinkan karyawannya bekerja dari rumah guna mengurangi penggunaan mobil dan konstruksi yang menyebabkan debu. Selain itu, Kota Phnom Penh di Kamboja menduduki posisi ketiga belas kota paling berpolusi di dunia.
Sementara Jakarta, sebagai kota terbesar di Indonesia, berada di peringkat ke-45 secara global dan ketujuh di ASEAN dalam daftar kota paling berpolusi IQAir. Jakarta mendapatkan skor 78 dalam indeks kualitas udara, menunjukkan keadaan udara yang masih dalam batas normal. Langkah-langkah perlu diambil untuk mengurangi polusi udara demi menjaga kesehatan masyarakat.