Pertumbuhan ekonomi China diperkirakan akan mengalami penurunan di bawah target pemerintah sebesar 5% dari survei AFP, menandai perlambatan ekonomi terlemah sejak tahun 1990. Analyst memprediksi pertumbuhan ekonomi kedua terbesar di dunia ini hanya akan mencapai 4,9% pada tahun 2024, turun dari 5,2% pada tahun sebelumnya. Beberapa bahkan memperkirakan bahwa angka tersebut bisa turun menjadi 4,4% pada tahun 2025 dan bahkan di bawah 4% pada tahun 2026. Mesin ekonomi China diyakini sedang mengalami kesulitan, terutama karena krisis real estat yang berkepanjangan dan masalah utang yang sedang dialami oleh pemerintah daerah. Di sisi lain, ekspor China mencapai level tertinggi dalam sejarah tahun lalu, namun konsumsi dalam negeri dihadapkan pada tantangan. Kembalinya Donald Trump ke Gedung Putih AS juga memunculkan ketidakpastian, dengan ancaman peningkatan tarif yang dapat mempengaruhi ekspor China. Untuk menghadapi tantangan ini, Beijing telah mengumumkan kebijakan fiskal yang lebih longgar dan rencana untuk meningkatkan konsumsi domestik. Dalam beberapa tahun mendatang, Beijing mungkin perlu lebih banyak dukungan kebijakan domestik untuk mengatasi tekanan eksternal dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih seimbang.
“Kabar Buruk: Ekonomi China Bakal Terlemah Sejak 1990”
