Protes Tetangga RI terhadap ‘Monster’ di LCS: Sebuah Analisis SEO

by -58 Views

Ketegangan di Laut China Selatan antara Filipina dan China kembali memuncak. Pemerintah Filipina telah mengajukan protes resmi terkait kehadiran kapal penjaga pantai, milisi, dan angkatan laut China di Zona Ekonomi Eksklusif negaranya. Protes ini terkait dengan keberadaan dua kapal penjaga pantai China di sekitar karang Scarborough, termasuk satu kapal yang disebut sebagai “monster” oleh Filipina. Dewan maritim nasional Filipina menegaskan bahwa tindakan China melanggar hukum internasional dan kedaulatan Filipina di ZEE-nya. Meskipun kedutaan besar China di Manila belum memberikan tanggapan, China telah menuduh Filipina melanggar batas wilayah mereka.

Ketegangan antara kedua negara ini telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir, dengan seringnya konfrontasi antara penjaga pantai di Laut Cina Selatan. Pernyataan Filipina mengikuti pertemuan virtual antara Presiden Filipina, Presiden AS, dan Perdana Menteri Jepang untuk membahas perilaku Tiongkok di Laut Cina Selatan. Klaim China atas wilayah ini bertentangan dengan ZEE negara-negara tetangga seperti Brunei, Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Vietnam. Sementara itu, sebuah putusan dari tribunal arbitrase internasional pada tahun 2016 menolak klaim China berdasarkan peta historis mereka.

Kisruh ini semakin menegangkan hubungan antara negara-negara tetangga dengan China, terutama dalam konteks jalur pelayaran strategis di Laut Cina Selatan. Meskipun perbedaan pandangan masih terus berlanjut, upaya diplomasi terus dilakukan untuk menyelesaikan sengketa ini.