“Penyebab Kenaikan Harga Cabai: Kabar Terbaru dari Kementan”

by -74 Views

Harga cabai rawit merah mengalami lonjakan yang signifikan dalam beberapa pekan terakhir di Jakarta. Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Kementerian Pertanian (Kementan) Andi Muhammad Idil Fitri mengungkapkan, meskipun harga di tingkat konsumen dan petani meningkat tajam, neraca ketersediaan cabai nasional sebenarnya masih dalam kondisi surplus. Berdasarkan laporan early warning system Kementan, neraca bulanan dan kumulatif untuk cabai rawit serta cabai merah besar menunjukkan kondisi surplus yang masih terjaga. Meskipun harga cabai rawit dan cabai merah besar naik secara drastis, data menunjukkan bahwa produksi cabai masih surplus di Indonesia.

Panel Badan Pangan mencatat bahwa harga cabai rawit merah naik menjadi Rp74.260 per kg dan cabai merah keriting naik menjadi Rp50.610 per kg. Di sisi lain, Informasi Pangan Jakarta mencatat harga cabai rawit merah turun menjadi Rp111.899 per kg dan cabai merah keriting turun menjadi Rp72.552 per kg. Faktor utama yang menjadi penyebab lonjakan harga cabai adalah cuaca ekstrem yang mengakibatkan banjir dan kerusakan lahan pertanian serta serangan OPT yang mempengaruhi produktivitas tanaman cabai.

Untuk meredam kenaikan harga, Kementan telah mengambil langkah-langkah strategis seperti Gerakan Pangan Murah (GPM), Optimalisasi Sentra Green House (SGH) di 368 unit, dan budidaya cabai di rumah tangga dengan menyediakan 24.000 polybag di 24 kabupaten. Langkah responsif jangka pendek juga dilakukan dengan menggelar gerakan aksi hadirkan cabai dengan harga petani dan melibatkan para Champion cabai untuk merespon lonjakan harga. Hal ini diharapkan dapat mengendalikan kenaikan harga cabai dan menjaga ketersediaan cabai di pasaran.