Berita terbaru dari Timur Tengah mengungkapkan semakin memanasnya situasi di wilayah tersebut. Houthi dari Yaman dan Israel saling serang. Pada Jumat (27/12/2024), kelompok Houthi Yaman menembakkan rudal ke bandara Ben Gurion Israel. Serangan ini merupakan balasan atas aksi Israel yang sehari sebelumnya menghantam bandara internasional Sanaa dan target lain di Yaman. Tidak ada rincian terkait kerusakan atau korban di Israel akibat serangan tersebut. Israel menyatakan serangan mereka bertujuan menargetkan pos militer Houthi yang diduga digunakan untuk penyelundupan senjata dari Iran ke Yaman. Konflik antara Houthi dan Israel telah terjadi sejak perang Gaza dimulai pada Oktober tahun sebelumnya. Sementara itu, Israel juga telah melancarkan serangan udara ke Yaman dengan target meliputi bandara internasional Sanaa dan fasilitas strategis lainnya.
Pada Rabu pekan lalu, Rumah Sakit (RS) Indonesia di Gaza juga menjadi target serangan Israel. Direktur RS, dr. Marwan Al-Sultan, mengungkapkan bahwa serangan tersebut menyebabkan kerusakan pada atap dan jendela RS. Pemerintah Indonesia melalui DPR bereaksi keras atas serangan tersebut, menyebutnya sebagai tindakan keji. Sementara itu, dalam konteks politik, Israel telah memanggil Duta Besar Vatikan untuk menegur Paus Fransiskus atas kritiknya terhadap kekejaman yang dilakukan Israel di Gaza.
Para pakar memprediksi bahwa konflik antara Israel dan Gaza kemungkinan akan berlanjut hingga tahun 2025. Meskipun beberapa tujuan Israel dalam perang di Gaza tercapai, namun masih ada potensi perang berlanjut mengingat hubungan politik dengan AS di bawah kepemimpinan Donald Trump. Berbagai pandangan dan prediksi dari para ahli menyoroti kompleksitas konflik yang terjadi di Timur Tengah dan persoalan yang harus dihadapi dalam mencapai gencatan senjata yang berkelanjutan serta perdamaian yang abadi.