PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) Subholding Gas Pertamina menjalin kerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Pemerintah Kota Semarang untuk mendukung program ketahanan pangan. Kolaborasi ini berfokus pada budidaya padi Biosalin di pesisir utara Semarang, tepatnya di Kelurahan Mangunharjo. Program ini merupakan bagian dari Riset Smart Farming Biosalin 1 dan 2 di Kelompok Tani Sumber Rejeki Kelurahan Mangunharjo Kecamatan Tugu.
Padi Biosalin adalah varietas padi yang tahan terhadap kadar garam tinggi dan ditanam di lahan pesisir seluas 20 hektar yang dapat diperluas hingga 100 hektar. Walikota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, menyatakan bahwa program Biosalin mendukung swasembada pangan dan meningkatkan ketahanan pangan Kota Semarang.
PGN memberikan bantuan CSR berupa benih, pupuk, dan pendampingan untuk pengembangan produksi padi Biosalin hingga periode Desember 2025. Langkah ini merupakan bagian dari komitmen PGN untuk memberikan manfaat sosial dan lingkungan, sejalan dengan program ketahanan pangan. Budidaya Biosalin di lahan pesisir utara Semarang merupakan upaya untuk mengatasi lahan yang terdampak salinitas dan menghijaukan kembali daerah tersebut.
Selain PGN, BRIN juga terlibat dalam program ini dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan untuk mendukung riset dan pengembangan keilmuan. Kepala Pusat Riset SPBPDH BRIN, Nugroho Nur Susanto, mengungkapkan harapannya bahwa budidaya Padi Biosalin dapat meningkatkan ketahanan pangan kota Semarang. BRIN juga bekerjasama dengan TNI dan Polri untuk mempercepat penyiapan lahan, mengingat sektor pertanian menjadi esensial dalam upaya ketahanan pangan.
Tujuan dari budidaya Biosalin adalah untuk memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar, meningkatkan kualitas produksi padi, dan menciptakan lapangan kerja baru. PGN berkomitmen untuk menjadikan kegiatan CSR sebagai solusi yang memberikan dampak positif bagi masyarakat, selain dari penyediaan gas bumi sebagai energi ramah lingkungan.