“Pernyataan Kim Jong Un Terkait Pemakzulan Presiden Korsel”

Korea Utara (Korut) terus menjaga ketegangan dengan Korea Selatan (Korsel) yang merupakan musuh lamanya. Meski gencatan senjata sudah dinyatakan, kedua negara masih dalam status perang. Baru-baru ini, Korsel mengalami kekisruhan politik yang mengakibatkan pemakzulan presiden Yoon Suk Yeol. Bagaimana pandangan Kim Jong Un, pemimpin Korut, terhadap situasi ini? Pyongyang sejauh ini belum memberikan tanggapannya secara langsung terkait kekacauan politik di Korsel. Namun, laman pemerintah Korut, KCNA, memberitakan bahwa Yoon disebut sebagai “pemimpin pemberontakan” yang berusaha memindahkan tanggung jawabnya terkait pernyataan darurat militer kepada partai-partai oposisi. Situasi semakin memanas dengan penilaian KCNA terhadap Korsel dan para pemimpinnya sebagai “boneka” sekutu AS. Hubungan antara kedua Korea semakin memanas dengan peluncuran rudal balistik oleh Korut yang melanggar sanksi PBB. Hal ini semakin diperparah dengan mosi pemakzulan terhadap Yoon yang disahkan oleh anggota parlemen Korsel. Jika pengadilan mengabulkan pemakzulan, maka pemilihan presiden akan dilakukan antara April dan Juni 2025. Keputusan akhir akan diambil oleh Mahkamah Konstitusi setelah mengadili kasus pemakzulan.