Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menegaskan bahwa program hilirisasi gas bumi di Indonesia dapat menjadi pendorong tercapainya target pertumbuhan ekonomi hingga 8%, sesuai dengan visi Presiden RI Prabowo Subianto. Kepala BPH Migas, Erika Retnowati, mengungkapkan bahwa implementasi kebijakan yang tepat dan kerja sama dengan semua pihak terkait diperlukan untuk mendukung program hilirisasi gas bumi di dalam negeri. Ia menjelaskan hal ini dalam acara BPH Migas Awards 2024 di Intercontinental Jakarta. Selain program hilirisasi gas, pihak BPH Migas juga terus mendorong pembangunan infrastruktur gas bumi untuk memastikan ketersediaan energi di Indonesia.
Menurut Erika, pembangunan infrastruktur energi, termasuk infrastruktur gas bumi, merupakan strategi penting untuk menjaga ketahanan energi dalam transisi energi. BPH Migas juga fokus pada peningkatan ketahanan energi dengan mengoptimalkan produksi minyak dan gas bumi di sisi hulu. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan pasokan migas dalam negeri dan mengurangi ketergantungan Indonesia pada impor migas.
BPH Migas juga mengajak untuk meningkatkan kerjasama dan kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk badan usaha, guna mengalirkan sumber energi yang ramah lingkungan. Melalui kebijakan yang komprehensif dan kerjasama lintas sektor, diharapkan Indonesia dapat beralih ke penggunaan BBM yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan. Dengan langkah-langkah tersebut, BPH Migas berkomitmen untuk terus berperan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui program hilirisasi gas bumi dan pengembangan energi yang berkelanjutan.