Sebuah hal unik akan diterapkan kepada sekolah dasar (SD) di Ohio, Amerika Serikat (AS). Ini terkait dengan kemungkinan masuknya pelajaran Gereja Setan dalam kurikulum sekolah. Pelajaran ini merupakan bagian dari program “pembebasan beragama” di negara bagian, di mana siswa dapat dibebaskan dari sekolah untuk mengikuti kursus agama di luar sekolah. Program Hellion Academy of Independent Learning (HAIL) akan dimulai di Sekolah Dasar Edgewood di Marysville pada bulan Desember sebagai bagian dari waktu pembebasan bersyarat yang diizinkan oleh distrik untuk pelajaran agama selama 55 menit setiap minggu.
Program ini diselenggarakan oleh Satanic Temple, satu-satunya organisasi keagamaan Setan yang diakui sebagai gereja oleh IRS dan Federal Court System. Satanic Temple adalah gereja “non-teistik” yang berupaya mempromosikan pluralisme di antara pandangan agama, empati, dan menolak otoritas tirani. HAIL dibuat sebagai alternatif untuk program Christian Release Time Religious Instruction (RTRI) yang telah berkembang di sekolah negeri di seluruh AS.
Direktur kampanye untuk After School Satan Club, June Everett, mengatakan bahwa seorang orang tua menghubungi Satanic Temple meminta program di Edgewood. Program Satanic Temple untuk siswa hanya dilaksanakan ketika diminta oleh orang tua, dan hanya di distrik tempat program pembebasan bersyarat lainnya sudah berjalan. HAIL dirancang untuk menyediakan alternatif bagi siswa yang tidak ingin mengikuti program berbasis Kristen seperti LifeWise, yang menawarkan pendidikan Alkitab selama hari libur sekolah.
Everett menekankan bahwa HAIL adalah program bulanan karena Satanic Temple memiliki sumber daya terbatas dan anggaran yang kecil dibandingkan dengan LifeWise. Program ini akan mencakup berbagai pembelajaran seperti perbuatan baik, kasih sayang, keterampilan memecahkan masalah, ekspresi kreatif, pemikiran kritis, dan pembicara tamu inspiratif. Meskipun program Marysville adalah program pertama Satanic Temple di Ohio, program serupa telah beroperasi di kota lain seperti Dayton, Wilmington, dan Lebanon.
Hal ini memunculkan kekhawatiran di kalangan kelompok agama lain, termasuk Katolik, bahwa pembukaan pintu bagi satu agama dapat menciptakan ketidakseimbangan bagi agama-agama lainnya di sekolah. Dalam konteks ini, HAIL hadir sebagai respons terhadap ketidakpuasan beberapa orang tua terhadap program berbasis Kristen seperti LifeWise. Program ini didesain untuk memberikan pilihan yang lebih inklusif dan alternatif bagi siswa yang mungkin merasa terpinggirkan atau tidak nyaman dalam program agama lain.