Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengkritik penggunaan rudal yang dipasok Washington oleh Ukraina untuk melakukan serangan jauh ke wilayah Rusia. Ini dikatakannya dalam sebuah wawancara dengan majalah Time yang diterbitkan pada hari Kamis, menunjukkan bahwa dia dapat mengubah kebijakan AS terhadap Ukraina. “Apa yang terjadi sungguh gila. Gila,” ujarnya merujuk permasalahan yang telah membuka makin lebar “gerbang” ancaman perang dunia 3 (PD 3) dengan Rusia tersebut. Menyusul keputusan Presiden saat ini Joe Biden bulan lalu dalam mencabut larangan terhadap Ukraina untuk menggunakan rudal jarak jauh yang dipasok AS untuk melakukan serangan ke wilayah Rusia, Trump mengekspresikan tentangan. Trump ingin mengakhiri perang yang telah berlangsung hampir tiga tahun itu dengan rencana yang dia klaim sebagai “sangat bagus”. Namun, ia menyatakan bahwa ungkapannya saat ini tidak akan mengungkapkan rencana secara detail karena bisa membuatnya sia-sia. Perang di Ukraina memasuki fase terakhir yang berbahaya, dengan akselerasi pasukan Moskow dan respons dari Rusia terhadap penggunaan rudal oleh Ukraina dengan dukungan dari Barat. Pada akhir pekan lalu, Trump bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy dan Presiden Prancis Emmanuel Macron di Paris untuk membahas konflik tersebut. Sumber-sumber menyebutkan bahwa Zelenskiy menegaskan perlunya jaminan keamanan bagi Ukraina dalam upaya penyelesaian perang dengan Rusia. Trump, meskipun terkejut dengan korban yang tinggi, menyatakan bahwa dia memiliki rencana yang sangat bagus untuk membantu penyelesaian konflik. Hingga saat ini, Trump enggan mengungkapkan apakah telah berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin sejak terpilih, dengan mengatakan bahwa hal tersebut tidak pantas untuk diungkapkan secara terbuka. Munculnya pergolakan dalam konflik Ukraina dan respons agresif antar negara dapat membentuk potret kekacauan di arena politik internasional.