CSIS Receptive to Prabowo Subianto’s Cabinet: Increased Specialization in Ministries and Agencies

by -1281 Views
CSIS Receptive to Prabowo Subianto’s Cabinet: Increased Specialization in Ministries and Agencies

Jakarta – Direktur Eksekutif Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Yose Rizal Damuri, memuji pembentukan Kabinet Merah Putih di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, mencatat bahwa pendirian kementerian-kementerian khusus dan lembaga-lembaga baru mencerminkan pendekatan pemerintah yang terfokus pada isu-isu tertentu.

Berbicara dalam sebuah briefing media CSIS yang bertajuk “Menanggapi Kabinet Prabowo-Gibran: Implikasi, Risiko, dan Rekomendasi,” yang disiarkan melalui saluran YouTube CSIS Indonesia pada Jumat (25 Oktober), Yose menyampaikan optimisme mengenai struktur kabinet tersebut.

“Ini adalah hasil positif dari pembentukan kabinet ini. Meskipun terlihat sebagai kabinet yang besar, keuntungannya adalah setiap kementerian dan lembaga memiliki portofolio yang lebih spesialis dalam menangani area-area tertentu yang memerlukan perhatian,” jelas Yose.

Sebagai contoh, Yose menyoroti kementerian khusus yang bertugas mengawasi industri hilir Indonesia. Ini, katanya, menunjukkan komitmen serius pemerintah dalam mengembangkan sektor pengolahan hilir.

“Ada juga lembaga yang fokus mengelola program Makanan Bergizi Gratis, khususnya diawasi oleh Badan Gizi. Fokus semacam ini menunjukkan perhatian pemerintah terhadap area-area prioritas tertentu,” tambahnya.

Yose juga menyebutkan urusan luar negeri, dengan mencatat bahwa seorang wakil menteri ditunjuk untuk berkonsentrasi khusus pada isu-isu terkait Timur Tengah. “Pendekatan ini bermanfaat karena memungkinkan perhatian yang lebih terfokus pada isu-isu penting yang dianggap sangat penting,” kesimpulan Yose.

Selama pertemuan perdana Kabinet Merah Putih di Istana Presiden Jakarta pada Rabu (23 Oktober), Prabowo menekankan tantangan birokrasi kompleks Indonesia. Ia mendorong para menteri untuk secara proaktif menghilangkan hambatan dan ketidakefisienan.

“Warga kami sering mengomentari bahwa birokrasi pemerintah tampaknya membuat segalanya lebih sulit daripada mudah. Beberapa bahkan mengatakan, ‘jika dapat dipersulit, mengapa membuatnya mudah?’ Saya mendorong para menteri kami untuk berani dan tegas dalam menyediakan pelayanan terbaik bagi rakyat kami,” ujar Prabowo. (RR)

Source link