Hacker Iran Menyusup ke Akun WhatsApp Orang Terdekat Biden & Trump

by -97 Views

Sebuah kelompok peretas asal Iran menargetkan akun WhatsApp milik sejumlah orang yang terkait dengan pemerintahan Presiden Joe Biden dan mantan Presiden Donald Trump. Hal ini diungkapkan oleh raksasa teknologi Meta, Jumat (23/8/2024).

Dalam penjelasannya, Meta menyebut bahwa aktivitas Iran ini bertujuan untuk menargetkan sejumlah orang di Israel, Palestina, Iran, Amerika Serikat (AS), dan Inggris. Upaya tersebut terutama ditujukan kepada pejabat politik dan diplomatik, serta tokoh masyarakat lainnya.

“Upaya ini termasuk beberapa akun yang terkait dengan pemerintahan Presiden Biden dan mantan Presiden Trump,” ujar Meta seperti dilaporkan oleh CNN.

Meta juga menambahkan bahwa penyelidikannya saat ini menghubungkan upaya tersebut dengan sebuah kelompok yang dikenal dengan nama APT42. Kelompok ini terkenal karena menggunakan taktik phishing untuk mencuri kredensial akun online orang-orang.

“Meskipun kami belum menemukan bukti bahwa akun WhatsApp yang ditargetkan telah disusupi, kami membagikan temuan kami secara publik sebagai langkah pencegahan, selain juga berbagi informasi dengan penegak hukum dan mitra industri kami,” tambah Meta.

Laporan terbaru dari Meta ini menambah daftar upaya peretas yang didukung oleh Iran untuk mempengaruhi pemilihan presiden AS tahun 2024. Sebelumnya, FBI, Kantor Direktur Intelijen Nasional, serta Badan Keamanan Siber dan Infrastruktur AS telah menjelaskan bahwa Iran juga terlibat dalam kegiatan pencurian dan pengungkapan data untuk mempengaruhi proses pemilu AS.

“FBI baru-baru ini melaporkan aktivitas yang membahayakan kampanye mantan Presiden Trump oleh Iran. Komunitas intelijen yakin bahwa Iran telah melakukan rekayasa sosial dan upaya lainnya untuk mendapatkan akses ke individu yang memiliki akses langsung ke kampanye presiden dari kedua partai politik,” ungkap keterangan bersama dari lembaga-lembaga tersebut yang dikutip oleh Guardian.

Baik FBI, Kantor Direktur Intelijen Nasional, maupun Badan Keamanan Siber dan Infrastruktur, menyatakan bahwa Iran menganggap pemilihan presiden AS tahun ini sebagai agenda yang sangat penting bagi negaranya. Teheran juga terlibat dalam operasi pengaruh yang ditujukan kepada publik Amerika dan operasi siber yang ditujukan kepada kampanye presiden.

“FBI telah menghubungi korban-korban peretasan dan akan terus menyelidiki serta mengumpulkan informasi untuk mengejar dan menghentikan pelaku ancaman yang bertanggung jawab,” tambah pernyataan tersebut.

Artikel ini dipublikasikan di CNBC Indonesia pada tanggal 23 Agustus 2024.

(hsy/hsy)