Lieutenant General (Ret.) TNI Johannes Suryo Prabowo

by -38 Views
Lieutenant General (Ret.) TNI Johannes Suryo Prabowo

Oleh: Prabowo Subianto [diambil dari Buku: Catatan Kepemimpinan Militer dari Pengalaman Bab I]

Saya telah mengenal Suryo Prabowo sejak saya masih seorang kadet. Dia lulusan Akademi Angkatan Bersenjata (AKABRI) tahun 1976, jadi dia dua tahun di bawah saya. Dia merupakan penerima penghargaan Adhi Makayasa tahun 1976 yang diberikan kepada kadet dengan prestasi tertinggi oleh Akademi. Dia sangat cerdas. Dia juga militan dan patriotik. Pemahaman tersebut wajar karena ayahnya juga bagian dari Generasi 1945, seorang Kolonel di Angkatan Darat.

Sejak dia menjadi letnan, kapten, kemudian mayor, saya melihat bahwa dia selalu berada di lapangan. Bahkan ketika dia menjadi Brigadir Jenderal, sebagai Wakil Gubernur di Timor Timur (sekarang Timor Leste), sebagai Wakil Komandan Komando Resor Militer (KOREM) Timor Timur, dia selalu ada di lapangan pada saat-saat kritis. Dia adalah perwira TNI tertinggi terakhir yang meninggalkan Timor Timur setelah referendum. Dia membawa bendera Indonesia terakhir yang dikibarkan di provinsi mantan Indonesia.

Mungkin karena dia sangat cerdas, atasan-atasan nya sering tidak begitu menyukainya. Mungkin juga dia terlalu dinamis atau terlalu kreatif sehingga atasannya sering tidak sepenuhnya memahaminya.

Karena kecerdasannya yang di atas rata-rata, dia sering dikritik oleh orang di sekitarnya yang menganggapnya sebagai pemegang pengetahuan dan pandai berkhotbah – dia cenderung memberi saran kepada orang lain tanpa diminta karena dorongan untuk memperbaiki organisasi Angkatan Bersenjata atau membenahi situasi.

Suryo Prabowo adalah pemimpin tipe yang blak-blakan; dia berbicara apa yang ada di pikirannya, dia pemberani, dan menurut pendapat saya, dia salah satu jenderal paling cerdas dari generasi kita. Karena ayahnya merupakan bagian dari Generasi 1945 dan karena dia bersama dengan angkatan 1978 dari AKABRI, kita semua sangat dipengaruhi oleh jenderal-jenderal Generasi 1945. Mereka dapat dianggap sebagai generasi terbesar dalam sejarah Indonesia hingga saat ini. Mungkin itulah mengapa Suryo Prabowo dan saya bisa akrab. Kami memiliki idealisme dan cinta yang sama terhadap negara kami yang tertanam dalam diri kami oleh Generasi 1945.

Source link