Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif terus berusaha menjaga agar iklim investasi di sektor hulu minyak dan gas (migas) Indonesia tetap menarik. Indonesia bersaing dengan negara lain di dunia.
Contohnya adalah Mozambik dan Guyana yang menawarkan paket kebijakan untuk menarik investor migas dengan skema royalty dan pajak.
Arifin mengatakan bahwa Indonesia sedang mempertimbangkan skema tersebut karena negara lain memiliki skema kebijakan yang lebih agresif. Oleh karena itu, skema royalty and tax diharapkan dapat dimasukkan dalam draf revisi Undang-Undang No. 22 Tahun 2001 tentang minyak dan gas bumi.
Menurut Arifin, revisi UU Migas sangat penting untuk segera dibahas mengingat tren transisi energi yang semakin berkembang. Upaya ini dilakukan untuk meningkatkan daya saing investasi hulu migas di Indonesia.
Pengamat Migas Tumbur Parlindungan juga menekankan pentingnya peningkatan daya saing investasi migas di Indonesia agar dapat bersaing dengan negara lain. Indonesia harus membuat industri migas lebih menarik bagi investor demi keberlanjutan sektor hulu migas.
Dia juga menyoroti bahwa saat ini Indonesia kalah menarik investasi dibandingkan dengan negara-negara di Afrika seperti Mozambik. Oleh karena itu, diperlukan upaya lebih keras dari pemerintah untuk menarik minat investor migas untuk berinvestasi di Indonesia.