Jakarta, CNBC Indonesia – Pemanasan global kini semakin menjadi masalah di Bumi. Bahkan suhu rata-rata dunia kini telah mencapai level tertinggi dengan rekor baru yang tercatat pada Senin, 21 Juli lalu.
Data dari Copernicus Climate Change Service (C3S) Uni Eropa menunjukkan bahwa suhu permukaan rata-rata global mencapai 17,09 derajat Celsius pada saat itu. Angka ini melebihi rekor sebelumnya sebesar 17,08 derajat Celsius yang terjadi pada 6 Juli tahun sebelumnya.
“Pada tanggal 21 Juli, C3S mencatat rekor baru suhu rata-rata global harian,” kata Direktur C3S Carlo Buontempo seperti dilansir dari CNBC International, Kamis (27/3/2024).
C3S juga mengkonfirmasi bahwa suhu rata-rata pada hari Minggu mencerminkan suhu tertinggi baru dalam catatan sejak tahun 1940. Perbedaan suhu sejak Juli 2023 dan tahun-tahun sebelumnya juga sangat signifikan.
Pemanasan global telah menyebabkan suhu panas ekstrem di wilayah AS, Rusia, dan Eropa selatan dalam beberapa hari terakhir. Para ahli iklim telah memperingatkan bahwa rekor panas yang luar biasa ini dapat menyebabkan musim panas yang panjang dan berbahaya bagi manusia.
Di Dubai, Uni Emirat Arab, suhu udara yang terasa mencapai 62 derajat Celcius, meskipun suhu nominal di Dubai pada 17 Juli hanya 43 derajat Celcius. Di Jepang, peringatan serangan panas dikeluarkan karena suhu mencapai 37 derajat Celcius di beberapa wilayah.
Para ilmuwan terus menyerukan pengurangan emisi gas rumah kaca untuk mengatasi krisis iklim dan mencegah kenaikan suhu rata-rata global yang semakin tinggi.
Referensi: CNBC Indonesia