FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Konferensi dan Pameran AIBP, yang didukung oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, akan membahas tantangan dan peluang utama teknologi di Indonesia.
Acara tersebut diadakan di Hotel Ritz-Carlton Jakarta, Mega Kuningan dengan mengumpulkan para pemimpin industri, pembuat kebijakan, dan anggota komunitas untuk mendorong inovasi, kerja sama, dan kemitraan.
Dalam konferensi pers pada Selasa (23/7/2024), beberapa topik utama AIBP Conference & Exhibition tahun ini diuraikan.
Antara lain adalah Tata Kelola dan Regulasi AI: Mengatasi Kekhawatiran Masyarakat dan Membangun Kerangka Kerja yang Kuat
Meskipun AI menawarkan banyak manfaat, kekhawatiran masyarakat terhadap penggunaannya tetap tinggi. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan regulasi yang kuat, terutama terkait privasi dan kekayaan intelektual. Tata kelola AI yang efektif melibatkan kolaborasi antara pembuat kebijakan, pemimpin industri, dan masyarakat untuk memastikan penggunaan AI yang etis dan praktis. Survei Inovasi AIBP tahun 2024 yang sedang berlangsung menyoroti bahwa 82% responden Indonesia melihat masalah privasi dan keamanan sebagai hambatan utama dalam penerapan AI. Mengatasi tantangan ini sangat penting untuk mempercepat inovasi AI di Indonesia.
Ekonomi Digital dan Pengembangan Keterampilan: Menjembatani Kesenjangan Keahlian
Ekonomi digital Indonesia memiliki potensi yang menjanjikan jika diberikan dukungan yang tepat dalam bidang pelatihan SDM (Sumber Daya Manusia) dan infrastruktur. Menjembatani kesenjangan keterampilan melalui pelatihan kompetensi digital yang luas adalah kunci untuk membuka potensi penuh teknologi AI dan otomatisasi. Investasi strategis pada platform data terintegrasi, analisis data, perangkat lunak bisnis cerdas, dan peningkatan konektivitas akan mendorong transformasi dan kemajuan digital yang signifikan.