Cuaca panas ekstrim kembali melanda Eropa. Beberapa fenomena alam terjadi akibat kondisi tersebut, mulai dari kebakaran hutan hingga kekeringan penampungan air.
Diperkirakan suhu di Athena mencapai 43 derajat Celcius pada Rabu (17/7/2024), sehingga Kementerian Kebudayaan Yunani memerintahkan penutupan situs arkeologi Acropolis dari siang hingga jam 5 sore sebagai tindakan pencegahan.
Gelombang panas di Yunani diperkirakan mencapai puncaknya pada hari Rabu dan Kamis, dengan suhu di atas 40 derajat Celcius terutama di wilayah Yunani Tengah, Barat, dan Utara. Di Makedonia Utara, puluhan kebakaran hutan terjadi dalam 24 jam terakhir, dengan kebakaran terbesar hampir memakan hutan sepanjang 30 kilometer.
Negara Balkan lainnya, seperti Serbia, Kroasia, dan Bosnia, juga mengalami suhu sangat tinggi, bahkan danau garam di Serbia dilaporkan mengering untuk pertama kalinya akibat panas yang ekstrem. Pemerintah Albania telah mengubah jam kerja untuk memudahkan pegawai bekerja dari rumah, sementara Romania dan Moldova juga mengalami gelombang panas yang hebat.
Para ilmuwan mengaitkan fenomena cuaca ekstrem ini dengan pemanasan global dan perubahan iklim. Perubahan iklim menyebabkan gelombang panas yang lebih panjang dan lebih panas.
Artikel ini disadur dari CNBC Indonesia.
