Jakarta, CNBC Indonesia- Penyakit Demam Berdarah atau DBD yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus menjadi salah satu penyakit yang berkembang pesat dimusim pancaroba seperti saat ini.
Kementerian Kesehatan mencatat kasus DBD sepanjang Januari-Aprol 2023 sebanyak 28.579 kasus dan naik 209% menjadi 88.593 Kasus di periode Januari-April 2024.
CEO Enesis Group, Aryo Widiwardhono menyebutkan lonjakan kasus demam berdarah umumnya disebabkan 2 hal yakni terkait perubahan iklim yang mendorong perubahan suhu membuat perkembangan nyamuk semakin cepat serta terkait kebersihan lingkungan.
Menghadapi ancaman Demam Berdarah, Enesis Group sebagai produsen produk kesehatan keluarga mendorong upaya mengatasi penyebaran Demam Berdarah di Indonesia lewat program 3M Plus yaitu Menguras, Menutup, Mendaur plus mengoles anti nyamuk.
Seperti apa ancaman dan upaya menekan peningkatan kasus DBD di Indonesia? bagaimana juga peran Enesis Group dalam upaya mengatasi DBD di RI? Selengkapnya simak dialog Maria Katarina dengan CEO Enesis Group, Aryo Widiwardhono dalam Closing Bell,CNBC Indonesia (Rabu, 10/07/2024)