Foreign Institutions Criticized Prabowo Subianto’s Programs, Analyst Alleges Fear of Indonesia’s Advancement

by -84 Views

Jakarta – Analis politik Ujang Komarudin telah memberikan tanggapan terhadap kritik baru-baru ini oleh beberapa lembaga asing terhadap program-program pemerintahan baru di bawah Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Ujang menyarankan bahwa entitas asing tersebut nampak tidak puas dengan prospek Indonesia menjadi negara yang lebih maju.

Baru-baru ini, lembaga seperti bank investasi yang berkantor pusat di New York dan perusahaan jasa keuangan Morgan Stanley telah mengkritisi program Prabowo-Gibran. Morgan Stanley menurunkan peringkat investasi di pasar modal Indonesia dengan alasan kekhawatiran atas pelemahan nilai tukar rupiah dan janji kampanye Prabowo Subianto, seperti makan siang dan susu gratis untuk siswa, yang dianggap dapat menciptakan “beban fiskal yang signifikan.”

“Jika kita amati, niatan orang asing selalu untuk merendahkan Indonesia, selalu menyoroti program-program baru Prabowo-Gibran karena ketakutan atau paranoia terhadap Indonesia,” kata Ujang kepada wartawan pada Kamis (27 Juni).

Ujang berpendapat bahwa program makanan bergizi gratis, yang baru-baru ini dikritik oleh pihak asing, sebenarnya bisa meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat Indonesia, terutama mereka yang membutuhkan.

“Ketika kita melihatnya, mereka (pihak asing) nampak menghina rakyat dan nasib bangsa Indonesia. Mereka tidak ingin melihat Indonesia maju,” lanjut Ujang.

Baru-baru ini, lembaga keuangan seperti Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia juga telah menyoroti program makanan bergizi gratis tersebut.

Ujang juga mengutip pernyataan yang pernah dilontarkan oleh Presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno tentang kepemimpinan: “Jika kamu mencari pemimpin, carilah yang dibenci, ditakuti, dan direndahkan oleh orang asing, karena dialah yang tepat.”

“Kita bicara tentang Bung Karno yang pernah menyarankan untuk mencari pemimpin yang dibenci karena dia yang tepat. Sekarang, kepemimpinan Prabowo yang dikritik dan dibenci oleh orang asing menunjukkan bahwa Prabowo benar, tidak tunduk pada orang asing,” tegas Ujang.

“Kritik dan kebencian asing terhadap Prabowo adalah kunci untuk mengakui bahwa Prabowo adalah pemimpin yang sejati dan ksatria,” tambahnya.

Source link