Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, telah menyatakan akan mempelajari isu kebangkrutan yang terjadi pada PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL).
“Makanya kebangkrutan itu kita pelajari,” kata Agus Gumiwang kepada wartawan di Kompleks Istana, Selasa (25/6/2024).
Ia juga mengaku sudah sering berkomunikasi dengan pemilik Sritex, Iwan Setiawan Lukminto.
“Pak Iwan sahabat saya jadi saya selalu komunikasi dengannya,” kata Agus.
Sebelumnya, manajemen Sritex membantah kabar tentang kebangkrutan perusahaan mereka. Perseroan masih beroperasi karena belum ada keputusan pailit dari pengadilan.
“Tidak benar, karena perseroan masih beroperasi dan tidak ada putusan pailit dari pengadilan,” tulis Direktur Keuangan Sritex, Welly Salam, dalam keterbukaan, Senin (24/6/2024).
Welly juga menjelaskan bahwa perseroan telah melakukan permohonan relaksasi untuk memenuhi kewajiban keuangan kepada kreditur dan telah mendapat persetujuan. Penurunan pendapatan yang signifikan disebabkan oleh pandemi Covid-19 dan persaingan di industri tekstil global.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa situasi oversupply tekstil di China telah menyebabkan penurunan harga yang berdampak pada negara di luar Eropa dan China. Gangguan supply chain akibat kondisi geopolitik di Rusia-Ukraina dan Israel-Palestina juga berpengaruh.
Kondisi geopolitik dan persaingan produk China masih berlanjut sehingga penjualan belum pulih sepenuhnya.