Presiden Rusia Vladimir Putin telah memberikan peringatan terbaru kepada negara-negara Barat setelah Ukraina mendapatkan izin dari Amerika Serikat (AS) dan beberapa negara Eropa untuk menyerang wilayah Rusia dengan senjata dukungan dari Washington dan Benua Biru.
Putin menganggap bahwa langkah tersebut dapat menimbulkan masalah serius dalam sistem keamanan internasional. Konfrontasi langsung antara Barat dan Rusia, dua kekuatan nuklir besar, bisa terjadi akibat langkah ini.
“Dengan terlibat dalam perang melawan Federasi Rusia, mereka berhak untuk ditindaklanjuti oleh kami,” kata Putin kepada para wartawan di St.Petersburg pada Rabu malam.
Putin mengklaim bahwa penggunaan senjata Barat melibatkan personel militer dari negara-negara tersebut. Oleh karena itu, ia menanyakan mengapa Rusia tidak memiliki hak untuk memasok senjata kepada negara-negara yang memiliki niatan untuk menyerang Barat.
Putin juga menjelaskan bahwa penggunaan senjata nuklir oleh Rusia diatur dengan jelas dalam doktrin keamanan Moskow. Jika integritas kedaulatan Rusia terancam, senjata nuklir bisa digunakan.
Saat ini, perang antara Rusia dan Ukraina terus berlangsung di wilayah Donetsk dan Luhansk. Ukraina mendapatkan dukungan senjata dari negara-negara Barat, yang mengecam serangan Rusia sebagai ilegal.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken telah memberikan izin kepada Ukraina untuk menyerang wilayah Rusia dengan senjata buatan AS setelah Ukraina mengalami serangkaian kekalahan dan serangan di wilayah Kharkiv.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyambut persetujuan AS ini sebagai langkah penting dalam membela warga Ukraina.
Dengan pemberian izin ini, AS menjadi negara ketiga yang memberikan izin bagi Ukraina untuk menyerang Rusia dengan senjata buatan mereka. Sebelumnya, Jerman dan Prancis juga memberikan izin serupa kepada Ukraina.
Presiden Prancis Emmanuel Macron menyatakan bahwa mereka harus mengizinkan Ukraina untuk menetralisir situs militer Rusia yang digunakan untuk menyerang Ukraina.
Atas berita ini, AS memberikan lampu hijau bagi Ukraina untuk menggunakan senjata mereka dalam menghadapi Rusia.