Menemukan Daya Tarik Museum Air Subak yang Menarik Perhatian Delegasi World Water Forum ke-10

by -79 Views
Menemukan Daya Tarik Museum Air Subak yang Menarik Perhatian Delegasi World Water Forum ke-10

Tabanan, CNBC Indonesia – Sebagai tuan rumah World Water Forum ke-10, Indonesia berhasil menarik 60 ribu peserta dan menjadi pelaksana terbaik dalam 30 tahun sejarah World Water Forum. Sebagai tuan rumah, Indonesia juga telah membuka Museum Air pertamanya di Kabupaten Tabanan.

Pembangunan Museum Air Tabanan ini bertujuan untuk mendukung acara World Water Forum ke-10 yang berlangsung sebelumnya. Konsep, desain, dan pelaksanaannya dikelola oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Permukiman Rakyat (PUPR).

Museum ini dibangun di atas lahan seluas enam hektar milik Pemerintah Provinsi Bali, di wilayah Banjar Sanggulan, Desa Banjar Anyar, Kecamatan Kediri. Museum air subak ini menjadi salah satu tujuan kunjungan delegasi World Water Forum ke-10, yang memperlihatkan pengelolaan air di berbagai negara dan daerah di Indonesia.

Dalam museum ini, pengunjung dapat melihat informasi tentang pengelolaan air di China secara berkelanjutan dari masa ke masa, pembangunan DAS Brantas yang merupakan hasil kerjasama Indonesia dan Jepang, serta upaya-upaya untuk mengurangi erosi di wilayah pantai seperti Bali.

Selanjutnya, terdapat paviliun Korea Selatan yang memperlihatkan upaya mereka dalam mengelola air secara berkelanjutan sejak era Joseon. Museum ini juga menampilkan pengelolaan sumber daya air Indonesia dari zaman prasejarah hingga saat ini, termasuk sistem irigasi yang telah mendukung pertanian Indonesia selama ribuan tahun.

Sistem subak Bali, yang merupakan warisan budaya UNESCO dan telah digunakan sejak abad ke-9, juga turut ditampilkan dalam museum ini. Selain itu, paviliun Jawa, Kalimantan, Maluku, Sulawesi, dan Papua juga memperlihatkan kekayaan budaya dan kearifan lokal dalam pengelolaan air dan pertanian.

Terakhir, paviliun subak menceritakan bagaimana sistem ini menjadi inspirasi dalam pertanian. Tujuan subak mencakup pelestarian organisasi subak, kesejahteraan petani, pengaturan pengairan, perlindungan petani, dan pemeliharaan saluran air sawah.

Museum ini memiliki konsep sad kerthi dan the ways of water untuk menciptakan keseimbangan material dan spiritual. Terdiri dari 3 lantai, lantai I menyajikan tema air sedunia, lantai 2 menyajikan air Indonesia, dan lantai 3 menyajikan tentang subak.

Kunjungan ke museum ini merupakan bagian dari acara terakhir World Water Forum ke-10 yang telah ditutup. Untuk informasi lebih lanjut, bisa mengunjungi halaman resmi World Water Forum.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya
RI Alami 1.000 Bencana Banjir Setiap Tahun, Pemerintah Lakukan Ini

(dpu/dpu)