Jakarta, CNBC Indonesia – Kehadiran Hari Danau Sedunia diharapkan dapat menyelamatkan sumber air dan keanekaragaman hayati. Dengan demikian, danau bisa menjadi perhatian pemerintah pusat dan daerah sehingga dapat bermanfaat bagi perekonomian nasional.
Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan Kementerian PUPR Endra S Atmawidjaja mengungkapkan bahwa di Indonesia terdapat 15 danau yang berada dalam kondisi kritis dan telah mengalami sedimentasi. Padahal, di negara lain, danau dapat berfungsi sebagai sumber air, energi, pariwisata, dan dapat mendatangkan devisa.
Meskipun belum ada tanggal pasti untuk Hari Danau Sedunia, hal ini masih akan dibahas di tingkat PBB. Namun, dalam deklarasi menteri di World Water Forum ke-10, danau diakui sebagai nilai penting dan inisiatif baru dalam pengelolaan air.
“Kita tidak bicara tentang satu danau. Kita bicara tentang menyelamatkan danau yang kritis dan melakukan konservasi terhadap danau lainnya, agar pemanfaatannya optimal,” ungkap Endra kepada wartawan pada Kamis (23/05/2024).
Dia menekankan bahwa danau memiliki peran yang beragam, tidak hanya sebagai lanskap tetapi juga sebagai sumber air baku, PLTA, perikanan, dan pariwisata. Beberapa danau kritis yang saat ini sedang direvitalisasi, antara lain Danau Batur, Singkarak, Danau Limboto, dan Rawa Pening yang mengalami sedimentasi.
Salah satu penyebab sedimentasi di danau-danau ini adalah praktik pertanian yang kurang baik, yang menyebabkan penumpukan pupuk dan pendangkalan danau.
Sebelumnya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyatakan bahwa Hari Danau Sedunia menjadi penting karena danau merupakan sumber pasokan air yang vital bagi kehidupan manusia serta memiliki fungsi sosial dan ekonomi bagi masyarakat. Peringatan Hari Danau Sedunia bukan hanya bersifat simbolis, tetapi juga sebagai kunci utama dalam menjaga kelestarian danau di seluruh dunia.
Staf Khusus Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Bidang Sumber Daya Air Firdaus Ali menegaskan bahwa peringatan Hari Danau Sedunia sangat penting mengingat 70% air di permukaan bumi disimpan di danau. Jika danau tidak dikelola dengan baik, dunia dapat menghadapi krisis air di masa depan, dan berbagai bencana alam juga dapat dipicu oleh pengelolaan air yang buruk.
Firdaus menambahkan bahwa peran semua manusia sangat diperlukan dalam menjaga kelestarian air bersih. Segala solusi pengelolaan air akan menjadi sia-sia jika lingkungan tetap dirusak.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi situs resmi World Water Forum.
(Gambas: Video CNBC)
Artikel Selanjutnya
RI Alami 1.000 Bencana Banjir Setiap Tahun, Pemerintah Lakukan Ini
(dpu/dpu)
