Konflik Iran-Israel dan Prediksi Harga Gula inI

by -88 Views
Konflik Iran-Israel dan Prediksi Harga Gula inI

Jakarta, CNBC Indonesia – Konflik antara Iran dan Israel diprediksi tidak akan berdampak signifikan pada harga gula di dalam negeri. Namun, jika konflik terus memanas dan meluas, dan menyebabkan penurunan nilai tukar rupiah, harga gula akan terpengaruh.

Presiden Direktur PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) Aris Toharisman mengatakan, pelemahan rupiah terhadap dolar AS sejak awal perdagangan hari ini, Selasa (16/4/2024), akan meningkatkan harga impor gula.

“Ia mengatakan, “Tetapi tidak terlalu buruk selama gula tersedia di pasar global.”

Jika konflik Israel-Iran bertambah parah, mungkin akan ada dampaknya. Namun menurut saya, tidak akan terlalu luas. Jika konfliknya lokal, hanya antara Israel-Iran, tidak akan berdampak pada harga gula di dalam negeri,” tambahnya.

Jika harga impor gula naik, katanya, masih disebabkan oleh pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Menurutnya, harga gula di pasar internasional juga belum menunjukkan fluktuasi yang tajam.

“Harga gula mentah saat ini masih berkisar 21-22 sen dolar AS per pon. Ini masih lebih rendah dari tahun lalu yang mencapai 27 sen dolar AS per pon,” katanya.

Harga gula di dalam negeri juga tidak akan melampaui Rp20.000 per kilogram. Tidak akan bergerak jauh dari posisi saat ini,” ujarnya.

Menurut Aris, harga gula akan dipengaruhi oleh ketersediaan di pasar internasional. Saat ini, katanya, gula tersedia di Thailand dan India.

“Musim lalu harga gula naik tinggi karena sangat bergantung pada Brasil, efek produksi di Thailand dan India terbatas. Tahun ini sudah pulih sehingga ketergantungan pada Brasil sudah berkurang. India dan Thailand sudah menggiling, di dalam negeri akan mulai Mei nanti. Jadi, secara psikologis, harga gula tidak akan melonjak,” kata Aris.

“Belum lagi, anomali iklim seperti tahun lalu sudah berkurang,” lanjutnya.

Aris menambahkan, produksi gula di dalam negeri tahun ini akan mencapai 2,3 juta ton. Sekitar 800 ribu ton di antaranya adalah produksi PTPN dan petani yang memasok PTPN.

“Harga lelang petani tahun ini mungkin akan lebih mahal dari tahun lalu sekitar Rp13.000-an. Mungkin bisa mencapai Rp13.500-14.000 tahun ini. Namun sampai sekarang belum ada harga berlaku karena belum ada penggilingan,” katanya.

“Kalau harga di eceran akan tetap terjaga, terutama di ritel modern karena ada harga acuan yang ditetapkan pemerintah. Kecuali pedagang di pasar tradisional, namun tidak akan naik secara signifikan,” pungkas Aris.

Panel Harga Badan Pangan mencatat, harga gula hari ini, Selasa (16/4/2024), naik Rp20 menjadi Rp17.970 per kilogram. Satu minggu lalu, pada 9 April 2024, harga mencapai Rp17.960 per kilogram. Harga tersebut adalah rata-rata harian nasional untuk konsumsi langsung. Saat ini, pemerintah masih menjaga harga acuan sebesar Rp16.000 per kilogram untuk konsumen.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya
Perang Makin Ngeri! 2 Bom Meledak di Iran, 100 Tewas

(dce/dce)