FAJAR.CO.ID, JAKARTA– Kebijakan Pemprov DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Penjabat (Pj) Gubernur Heru Budi Hartono menjadi sorotan.
Yang terbaru, Heru memenangkan penerimaan anggaran Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU). Berdasarkan data akhir 2022, jumlah penerima KJMU Tahap II Tahun 2022 mencapai 16.708 mahasiswa DKI Jakarta.
Pegiat media sosial Jhon Sitorus menilai Pj Gubernur Heru Budi Hartono memiliki visi yang sama dengan pasangan calon nomor urut dua Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Heru, yang merupakan loyalis Ganjar Pranowo, memilih untuk mengenyangkan bangsa dengan membatalkan sebagian besar penerima KJMU.
Menurut Jhon, anggaran KJMU yang dibatalkan merupakan bagian dari upaya pengalihan ke sektor lain, yang berpotensi menuju program makan siang gratis Prabowo-Gibran, sehingga ia menegaskan bahwa tindakan Heru Budi hari ini merupakan gambaran awal Indonesia lima tahun ke depan.
“Heru Budi Hartono hari ini adalah gambaran awal Indonesia di 2024-2029. KJMU yang dibatalkan untuk ribuan pelajar ini adalah bagian dari upaya pengalihan anggaran ke sektor lain,” kata Jhon Sitorus di akun pribadinya, Kamis (7/3/2024).
“Ia memiliki visi yang sama dengan Prabowo Gibran, MENGENYANGKAN bangsa, bukan mencerdaskan bangsa,” lanjut Jhon Sitorus.
Sebelumnya, Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta, Ima Mahdiah mengungkapkan bahwa Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono memangkas penerima Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU) dari semula 19.000 orang menjadi 7.000 orang.
Ia menegaskan bahwa KJMU menjadi hak mahasiswa untuk menyelesaikan pendidikan hingga selesai, sehingga tidak perlu mendaftar kembali sebagai penerima KJMU setiap tahunnya.