Prabowo Masuk RPJMN 2025-2029, Program Makan Siang Gratis Diberikan

by -106 Views
Prabowo Masuk RPJMN 2025-2029, Program Makan Siang Gratis Diberikan

Jakarta, CNBC Indonesia – Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) sedang melakukan simulasi terkait program makan siang gratis yang diinisiasi oleh Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Deputi Bidang Ekonomi di Kementerian PPN/Bappenas, Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan bahwa program ini akan termasuk dalam Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).

“Bappenas bertanggung jawab untuk merencanakan dan menyiapkan segala perencanaan, termasuk rencana pembangunan jangka menengah, rencana kerja pemerintah yang berjangka 5 tahunan atau 1 tahunan. Oleh karena itu, Bappenas harus menyiapkan semua hal tersebut,” kata Amalia di kantornya di Jakarta, Senin (4/3/2024).

Dia menjelaskan bahwa tugas Bappenas adalah untuk menyiapkan transisi pemerintahan setiap 5 tahun sekali. “Biasanya Bappenas selalu menyiapkan transisi, dan RPJMN tersebut untuk periode 5 tahun ke depan,” ujarnya.

Amalia menyatakan bahwa setiap presiden baru harus memiliki program baru. Bappenas selalu mengakomodasi program-program presiden terpilih untuk dimasukkan dalam RPJMN yang akan datang.

“Saat ini, Bappenas sedang menyusun rancangan rencana pembangunan yang bersifat teknokratis. Setelah itu, Bappenas akan menggabungkan program tersebut dengan program prioritas presiden terpilih,” tambahnya.

Kebijakan Prabowo-Gibran yang bertujuan untuk memberikan makan siang dan susu kepada 78,5 juta siswa di sekitar 400.000 sekolah di seluruh negeri menjadi fokus kampanye mereka dalam pemilihan presiden bulan lalu. Program ini ditujukan untuk menangani masalah anak kekurangan gizi dan pertumbuhan terhambat atau stunting. Program tersebut dijadwalkan akan berlangsung hingga tahun 2029 dan membutuhkan dana sebesar Rp 450 triliun.

Menurut perwakilan tim kampanye Prabowo, pemerintah membutuhkan anggaran sekitar Rp 100 triliun hingga Rp 120 triliun untuk implementasi program ini pada tahun pertama. Jumlah penerima program akan diincrese setiap tahun hingga tahun 2029.