Pemerintah Arab Saudi mengutuk serangan militer Israel terhadap warga sipil di Gaza Palestina yang sedang mengantre untuk makanan. Dalam pernyataannya, Kementerian Luar Negeri Riyadh menyebut tindakan Israel sebagai pelanggaran kemanusiaan dan menyerukan komunitas internasional untuk memaksa Israel membuka koridor kemanusiaan yang aman ke Gaza.
Pasukan Israel dilaporkan menembaki warga Gaza yang menyerbu truk makanan saat bantuan diberikan, menyebabkan lebih dari 100 orang tewas. IDF melaporkan bahwa mereka memberondong warga dengan senjata karena ribuan warga putus asa dan lapar mengepung konvoi bantuan. Sebanyak 112 orang tewas dan 750 orang luka-luka akibat peristiwa ini.
Reaksi dari sejumlah negara dunia juga datang, termasuk Prancis dan Spanyol yang mengutuk tindakan Israel sebagai tidak dapat diterima terhadap warga sipil. Presiden AS, Joe Biden, menyatakan bahwa Washington sedang mencari tahu informasi yang bertentangan mengenai insiden tersebut. Biden juga menghubungi Qatar dan Mesir untuk membahas gencatan senjata dan insiden tragis tersebut.
Dengan insiden penembakan ini, upaya untuk mediasi gencatan senjata semakin sulit dilakukan. Biden menyebut bahwa kesepakatan gencatan senjata kemungkinan besar tidak akan terjadi pada hari Senin, sesuai dengan prediksi sebelumnya.