Iran Beri Peringatan kepada AS karena Ketegangan di Timur Tengah Meningkat

by -123 Views
Iran Beri Peringatan kepada AS karena Ketegangan di Timur Tengah Meningkat

Situasi dunia semakin memanas. Ketegangan terus terjadi, khususnya di Timur Tengah sejak serangan Israel ke Gaza, Palestina.

Hal ini membuat Iran memperingatkan Amerika Serikat (AS). Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian mengingatkan Paman Sam agar tidak “mengikat nasib mereka” pada nasib Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Di sela-sela pertemuan Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos Swiss, ia mengatakan dukungan penuh AS terhadap Israel adalah akar masalah. Ini menimbulkan ketidakstabilan dan ketidakamanan di kawasan.

“AS seharusnya tidak, Tuan (Joe) Biden, tidak boleh mengaitkan nasib mereka dengan nasib Netanyahu,” tegasnya dalam wawancara dengan CNBC International, dikutip Kamis (18/1/2024).

Komentar ini muncul ketika perang Israel-Hamas sudah melampaui hari ke-100. AS telah menyatakan dukungannya yang teguh kepada Israel dalam perangnya melawan Hamas di Gaza.

AS telah menjanjikan dukungan militer senilai miliaran dolar ke Israel. Menteri Luar Negeri Antony Blinken juga telah mengunjungi Israel beberapa kali.

“Kerja sama penuh Biden dan Gedung Putih dengan preman seperti Netanyahu di Israel adalah akar ketidakamanan di kawasan,” tegas Amir-Abdollahian.

“Iran ingin AS menghentikan perang di Gaza,” tegasnya seraya menyinggung keamanan Laut Merah yang kini diganggu serangan milisi Houthi ke kapal-kapal yang berlayar dengan alasan protes akan serangan Israel ke Gaza.

“Rakyat Yaman (asal Houthi) dan negara-negara lain di kawasan yang membela rakyat Palestina bertindak berdasarkan pengalaman mereka sendiri dan kepentingan mereka sendiri, dan mereka tidak menerima perintah atau instruksi apa pun dari kami,” tambahnya lagi sekaligus membantah keterlibatan Iran.

Ia mengatakan keamanan maritim sangat penting bagi Iran. Apalagi Iran juga negara pengekspor minyak.

“Jadi, jika ada ketidakamanan di sekitar wilayah kita, hal itu tidak akan menguntungkan kita,” ujarnya.

“Kami percaya bahwa tindakan apa pun yang mengganggu stabilitas kawasan ini berakar pada Israel dan genosida yang dilakukannya di Gaza,” jelasnya.

Sebelumnya, serangan Israel di Gaza terjadi sejak 7 Oktober. Serbuan Hamas di perbatasan menjadi alasan.

Hingga kini terdapat lebih dari 24.000 warga Gaza tewas, termasuk anak-anak dan wanita. Israel sendiri mengklaim 1.200 orang tewas (rata-rata di serbuan Hamas 7 Oktober), di mana 240 orang telah disandera.