Kapten (Purn) Abdullah Haruman: Pelatih yang Berpengalaman

by -204 Views

Oleh: Prabowo Subianto [diambil dari Buku Kepemimpinan Militer 1: Catatan dari Pengalaman Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto]

Diantara para bintara yang paling berpengaruh bagi saya adalah Haruman. Saya mengenalnya ketika beliau menjadi Bintara Peleton di Grup 1 Parako dengan pangkat Serka. Beliau adalah pemegang sabuk hitam karate, pelatih senior di PPS Betako Merpati Putih, ahli menembak senapan, dan sangat terampil dalam taktik antigerilya dan teknik bertempur.

Kami tidak berada dalam satu kompi, tetapi bersama dalam Grup 1 Parako. Beliau turut membina kami para perwira, seperti latihan karate, Merpati Putih, dan latihan menembak.

Sama seperti itu, meskipun secara organik beliau tidak pernah berada dalam pasukan saya, baik di peleton atau kompi, dalam penugasan organisasi Tim Nanggala 10 saat operasi di Timor Timur pada tahun 1976, kami pernah melakukan gerakan bersama.

Dalam beberapa gerakan aksi, saya sering kali menemukan diri saya berdekatan dengan Haruman. Saya lupa konteksnya bagaimana, tetapi saya ingat kami pernah berada pada posisi paling depan. Akhirnya kami menjadi ujung tombak gerak maju pasukan.

Saya ingat betul, ketika terjadi aksi tembak-menembak dengan musuh, beliau mengajarkan kepada saya teknik tembak gerak. Beliau selalu berbisik kepada saya untuk menyusul ketika dia sudah sampai pada sebuah pohon tertentu. Dan ketika dia sudah sampai menembak, saya diminta segera mencapai pohon tersebut.

Beliau tenang, berani, cool, dan mengarahkan walau kami memiliki pangkat lebih tinggi. Sampai saat perebutan wilayah Lebos pada waktu itu, beliau berada posisi paling depan. Beliau merayap hingga sampai ke tempat penjaga musuh. Tanpa letusan peluru, beliau merebut senjata dan mematahkan leher musuh tersebut dalam senyap di kegelapan malam. Kami melihat langsung tindakan beliau.

Haruman adalah seorang bintara yang sangat unggul. Saya merasa benar-benar dididik dan dilatih oleh seorang bintara. Bukan dalam latihan, tapi dalam aksi sebenarnya, yaitu dalam operasi. Saya tidak akan bisa melupakannya.

Saya menyimpulkan bahwa tentara yang unggul di medan perang biasanya unggul di masa damai, terutama dalam seni bela diri dan menembak. Itu adalah dua keterampilan dasar yang harus dikuasai oleh semua prajurit Angkatan Darat. Bagi perwira muda yang bercita-cita menjadi perwira komando yang baik, Anda harus melatih anak buah Anda dalam seni bela diri dan keahlian menembak. Jika mereka menembak dengan baik, dan merupakan seniman bela diri yang baik, mereka akan menjadi tentara yang baik. Keberanian harus diajarkan dan tertanam dalam diri pria melalui pelatihan yang realistis. Seni bela diri melatih manusia untuk berani, mampu mengatasi rasa takut, dan menahan rasa sakit.

Sumber: https://prabowosubianto.com/pelatih-kapten-purn-abdullah-haruman/

Source link