Prabowo Subianto berbagi cerita tentang kedua pamannya, Subianto dan Sujono, yang gugur dalam pertempuran melawan tentara Jepang di Lengkong, Tangerang Selatan pada tahun 1946. Mereka gugur bersama rekan seperjuangan mereka, Elias Daniel Mogot, yang dikenal dengan nama Daan Mogot. Daan Mogot adalah seorang perwira Tentara Republik Indonesia yang sangat cemerlang karirnya. Ia menjadi Mayor pada usia 16 tahun setelah mengikuti pendidikan Pembela Tanah Air (PETA) pada usia 14 tahun.
Daan Mogot bersama rekan-rekannya berhasil mendirikan Militaire Academie Tangerang (MAT) atas gagasannya untuk mendidik calon-calon perwira Indonesia. Pada akhir Januari 1946, pasukan di bawah pimpinan Daan Mogot berangkat untuk mencegah senjata tentara Jepang yang sudah menyerah agar tidak jatuh ke tangan tentara Belanda. Namun, pertempuran di Parung pada tanggal 25 Januari 1946 berakhir dengan kematian Daan Mogot, Letnan Satu Subianto Djojohadikusumo, Kadet Sujono Djojohadikusumo, dan dua perwira dari Polisi Tentara serta 33 prajurit.
Peristiwa ini terkenal dengan sebutan Pertempuran Lengkong, di mana dua paman dari Prabowo Subianto gugur dalam pertempuran tersebut. (Sumber: https://prabowosubianto.com/mayor-elias-daan-mogot/)
