Prabowo Subianto, calon presiden nomor urut 2, menghadiri acara deklarasi nasional Gerakan Muslim Persatuan Indonesia Cinta Tanah Air (Gempita) di Grand Sudirman Ballroom, Bandung, Jawa Barat, pada Rabu (27/12).
Dalam pidatonya, Prabowo memperingatkan masyarakat agar berhati-hati terhadap pemimpin yang sering membuat janji, terutama di tengah-tengah tahun politik di Indonesia. “Kita tidak ingin kekayaan hanya dinikmati oleh segelintir rakyat Indonesia. Kita sudah memiliki peta pelaksanaan bukan peta angan-angan, bukan peta omong-omong,” tegas Prabowo.
Prabowo menggunakan istilah ‘omong doang’ atau ‘omdo’ untuk menggambarkan politisi yang sering berjanji-janji semata-mata untuk mencapai tujuan mereka. “Orang Indonesia Timur menyebutnya omong omong doang, omdo. Ketika mendengarkan janji-janji, terutama saat musim politik setiap 5 tahun sekali, banyak janji-janji yang tidak ditepati,” kata Prabowo sambil mengingatkan lagu yang liriknya “Tinggi gunung seribu janji.”
Untuk mencapai kesejahteraan, Prabowo berjanji untuk mengumpulkan orang-orang hebat di Indonesia untuk memberikan kontribusi pikiran dan pengalaman mereka dalam membangun Tanah Air secara bersama-sama. “Dan, saya bersedia, mencari, dan mengundang semua orang yang ingin menyumbangkan pikiran, pengalaman, dan teknologi yang mereka miliki demi kesejahteraan bangsa,” ungkapnya.
Prabowo juga menyinggung program hilirisasi yang menjadi salah satu program unggulannya bersama Gibran Rakabuming Raka. “Satu-satunya pasangan calon yang berani bicara tentang hilirisasi, maaf hanya pasangan calon nomor 2 ya kan? Mas Gibran yang dibilang anak ingusan ya kan? Tidak ada apa-apanya, hanya karena dia adalah anak Jokowi, dia dihina dan diejek. Ternyata, menurut saya jika saya sebagai guru harus memberikan nilai, saya akan memberikan nilai 9,9. Jika nilai 10 untuk Allah SWT,” ucap Prabowo.
[Prabowo: “Hati-Hati Tokoh Politik yang Obral Janji dan Omdo”](https://prabowosubianto.com/prabowo-hati-hati-tokoh-politik-yang-obral-janji-dan-omdo/)